225 | JURNAL ILMU BUDAYA Volume 6, Nomor 2, Desember 2018 E-ISSN: 2621-5101 P-ISSN:2354-729 4. Pewujudan Kohesi Gramatikal Konjungsi Contoh 4 Aktivitas siswa dalam pembelajaran 2.2 Landasan Teori. 2.2.4. Koherensi. Selain melalui kepaduan bentuk, keutuhan wacana dapat dibentuk melalui kepaduan makna atau koherensi. Baryadi (2002: 29), koherensi adalah keterkaitan semantis antara bagian-bagian wacana. Sependapat dengan Baryadi, Mulyana (2005: 31) menegaskan hubungan koherensi adalah satuan rangkaian fakta dan gagasan Kesimpulan. Dalam menulis paragraf, penting untuk menciptakan koherensi dan kohesi agar tulisan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Dengan menentukan topik utama, menggunakan kalimat topik, mengikuti urutan yang logis, menggunakan kata penghubung yang tepat, menghindari pengulangan kata yang berlebihan, serta melakukan revisi dan edit, kita dapat membuat paragraf yang koheren dan kohesif. Tanggapan positif pada umumnya bernada optimis dan santun. Sedangkan tanggapan negative lebbih cenderung kea rah pesimis, apatis, dan meremehkan. Perhatikan kata-kata hanya meraih (A). saya tidak suka (B), masih belum maksimal (C), dan saya tidak bangga (D),. Jelas kata-kata itu cenderung pesimis, apatis, dan meremehkan. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu.

contoh soal paragraf kohesi dan koherensi